Form WhatsApp

Pentingnya mencatat pengeluaran

shape image

Pentingnya mencatat pengeluaran

 Pentingnya mencatat pengeluaran



Malem Ladies... Gerimis-gerimis gini kita out of the topic ngomongin pencatatan keuangan ya karena berhubungan banget dengan kesehatan psikologis dan kantong haha ^_^.

Kemarin-kemarin aku sempat nanya-nanya ke beberapa temen kenapa ngga nyatet keuangan??? :-(:-(. Dari ribuan yang jawab (ngga dink), beberapa menjawab bahwa kalo mencatat pengeluaran itu jadi ngerasa kalo pengeluaran kok banyak banget, ada yang bilang males, ada yang bilang belum siap. Karena mencatat pengeluaran itu sama dengan mencatat dosa Ladiesss, menurut aku ^_^.

Dulu aku juga gitu ladies. Buat apa sih nyatet, paling pengeluaran juga sama dengan pendapatan. Tapi setelah aku catet aku jadi tau kalo pengeluaran aku dalam sehari itu banyak juga ya. Kya perasaan tadi cuma beli cilok beberapa ribu, tapi kok dompet langsung kempot aja?? Ternyata tadi sebelum jajan cilok, mampir dulu ke toko kesayangan aku (Pamela Jogja). Terus ada juga pengeluaran yang bikin bocor halus kaya parkir, boba-boba, terus biaya transfer beda bank dan lain sebagainya.

Awalnya sakit banget pas nulis pengeluaran di buku. Karena kan emosi ikut berperan ya, cuma aku harus menjalani kurang lebih sebulan untuk membentuk habit Ladiesss... ^_^. Aku mulai mikir aku cuma perlu mencatat aja, kalo aku ada waktu mungkin bisa aku analisa pengeluaran-pengeluaran mana yang bisa aku hilangkan untuk memperbaiki kondisi keuangan aku. Tapi setelah aku jalani setahun ini ya ngga masalah karena udah terbiasa.

Mencatat keuangan daily bisa membantu kita untuk merancang masa depan loh Ladiesss... >.<, kenapa?? karena dengan mencatat pengeluaran, kita bisa tau pengeluaran kita perbulannya berapa dan bisa membantu kita untuk dapat menghitung berapa besar dana pensiun yang dapat kita persiapkan mulai dari sekarang. Dana pensiun penting agar tidak ada generasi sandwich (generasi yang terjepit dan ada di tengah biasanya menanggung biaya bulanan orang tua dan keluarga kecilnya). Masa iya kamu tega pas udah tua anak kamu susah, kamu masih mau ngerepotin ladiess... dengan berharap (anak-anak) membiayai kita?:'( 

Awalnya aku masih menyepelekan dana pensiun karena mungkin masih lama ya, sekitar 25 tahun lagi. Kalo dihitung pensiun usia 55 tahun. Tapi ternyata semakin dini kita menyiapkan, semakin ringan. Instrumen-nya juga banyak. Di bank ada seperti program DPLK (dana pensiun lembaga keuangan) atau mau nabung sendiri. Perihal dana pensiun ini juga banyak aku tanyakan ke banyak temen loh Ladiesss... And the result is belum memikirkan :-(:-( .

Aku disini cuma sharing aja. Karena aku tahu hal ini important  jadi alangkah baiknya aku share. Perkara dipakai atau ngga ya ngga masalah. Oke segitu aja ya Ladiesss.... :-):-). Sebenernya bisa dimulai dari menyisihkan uang dengan nominal kecil dulu Ladiesss seperti 50.000 atau 100.000 perbulan. Nah, setelah kebiasaan sudah terbentuk baru deh tuh dihitung-hitung berapa perlunya :-). Awalnya  itu berat banget Ladiesss, karena kita mengorbankan keinginan. Tapi percayalah Ladiesss dengan persiapan sedini mungkin kita sudah membangun masa depan ^_^^_^.

Kalo kamu gimana ladies???^_^



Posting Komentar

© Copyright 2019 Risma Massage jogja

Form WhatsApp

This order requires the WhatsApp application.

Order now